IFRAME SYNC
mgid.com, 713808, DIRECT, d4c29acad76ce94f

TEMPUH PENDIDIKAN,PENGACARA ASAL MATARAM JADI MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI HUKUM MILITER


 

jakarta, posjakartaraya. com

Lulus drngan persaingan Ketat : Syamsul Jahidin tempuh pendidikan Magister di Perguruan Tinggi Hukum Militer

ini Sosok Pengacara Muda Asal Mataram Yang Jadi Mahasiswa di Sekolah Tinggi Hukum Militer

 

Kota Tangerang, | Setelah melalui proses cukup panjang serta persaingan ketat, Syamsul Jahidin seorang advokat Muda asal Mataram, kini lulus tes dan diterima sebagi Mahasiswa di Perguruan Tinggi Hukum Militer

Hal itu merupakan sebuah bukti pencapaian dan impian Syamsul Jahidin menjadi salah satu Mahasiswa di salah satu lembaga pendidikan Militer Ternama.

“Alhamdulilah saya diterima sebagai Mahasiswa Magister Hukum Operational Militer, Sekolah Tinggi Hukum Militer” kata Syamsul saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Selasa (28/03/2023)

Tidak menyerah begitu saja, pria kelahiran mataram “27 Mei 1992” tersebut berhasil lulus dengan mengikuti 5 tahapan tes, di antaranya Administrasi, TPA (Test potensi Akademik), Pengetahuan Umum dan Bahasa Inggris, serta Wawancara.

“Kesulitannya hanya pada sesi wawancara aja, karena pengetahuan tentang dasar-dasar Hukun Militer yang kurang. Itu menjadi dasar untuk saya belajar lebih giat terutama sebagai advokat muda,” sambung Syamsul.

Dirinya bersyukur dan bangga dapat menempuh pendidikan bersama para perwira tinggi Militer serta mendapatkan pengarahan langsung dari Rektor STHM Bapak Hendropriyono, seorang Mantan Kepala BIN Republik Indonesia, yang di juluki Bapak Intelejen Indonesia.

“Sebuah kebanggan, STHM adalah Satu-satunya Perguruan Tinggi di Indonesia yang Melahirkan Sarjana Hukum Militer.

Sesuai dengan Lambang Sekolah Tinggi Hukum Militer ”AHM-PTHM” berupa Sempana dengan nama ”VIYATA WIRA CASANA”, yang berarti sebagai berikut :

VIYATA : Berarti mendidik, mengembangkan, menggodok, mengasuh para prajurit Sapta Marga yang berjiwa kesatuan dan persatuan dengan mengutamakan kepentingan umum tanpa pamrih.

WIRA : Berarti dengan jiwa luhur, berani, tegas dan bertanggung jawab mengembangkan amal bhaktinya untuk keselamatan, ketertiban dan ketentraman kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia dalam menegakkan keadilan dan kebenaran.

CASANA : Berarti memberikan pelajaran, keterampilan dan pengembangan Ilmu Hukum untuk menegakkan keadilan dan kebenaran guna mewujudkan kewibawaan hukum yang bersendikan Pancasila.

Lebih lanjut Syamsul berharap kedepannya dapat sumbangsih dengan Thesis, Jurnal, dan atau Karya Ilmiah untuk Bangsa dan Negara dalam segi perspektif Hukum Operational Militer. (kosim-red posjr) 

Berita Terkait

Top