IFRAME SYNC
mgid.com, 713808, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Pihak penggerakan menjadi kacau dan membuat onaran agar polisi tangkap.


Malang, posjakartaraya.com

Ketua DPD 2 Gakorpan Ponorogo Geram Terkait Kasus Kanjuruan, masyarakat tidak terima, bahwa di kota malang menjadi berdara.

Pihak penggerakan menjadi kacau dan membuat onaran agar polisi tangkap.

“Kami minta pada pihak Kapolri yang membuat onaran di stadion malang segera di tangkap”, kata Parmadi, SH aktivis

Seolah menjadi tradisi dalam setiap penyelesaian kasus dan perkara, kurang sigap dan selalu mengambil jalan pintas dengan menyudutkan salah satu pihak demi sebuah pembenaran

Ketua Gakorpan Ponorogo ” Dhony Irawan H.W ” Geram atas apa yang terjadi terutama menimpa suporter di Kanjuruan malang

Terkait pembenaran sepihak yang terjadi, sampai arema disudutkan seolah pemicu pertikaian sampai memakan korban, akhirnya Ketua Gakorpan Ponorogo pun angkat bicara,

” Lagi-Lagi oknum polri bikin ulah dan tanpa berfikir panjang, menembakkan gas air mata sampai suporter kalang kabut yang mana akhirnya menimbulkan keributan “, ungkapnya Dhony Irawan H.W

Selain geram karena ada korban anak kecil, banyak yg meninggal karena terinjak – injak sampai baku hantam yang mana jika oknum polri tidak mengambil tindakan penembakan gas air mata,

Ketika yang ditambah lagi dugaan ada racun yang dicampurkan(zat beracun) sehingga korban tampak lebam dan ada yang membiru akibat racun tembakan tersebut

” Wajar saja disini ikut angkat suara, selain sebagai hak jawab saya ketika di tanya rekan media, juga sebagai hak koreksi untuk pembenahan dan perbaikan yang sering kali saya lontarkan kritikan pedas ke Kapolri agar lebih bijak, “ungkapnya kepada awak media

Disela wawancara pun sampai beliau berkata ” Contoh kasus sambo, PC diganti oknum untuk membodohi publik, lantas dimana transparansi nya.Lantas apa fungsi UU No.14 Th.2008 dibuat jika masih ada hoaxs.

Apalagi polri sendiri tidak transparan, apakah rakyat semakin tidak merasa disesatkan dengan info-info pencitraan yg dibuat segelintir oknum, hanya demi recehan, mempertaruhkan harga diri dan melanggar aturan yang dibuat untuk menutupi kebusukan oknum

” Saya sendiri sudah sering di intimidasi, bahkan di intervensi sampai ribut pun sering, karena banyak kasus yang mangkrak bahkan dari oknum polri sendiri main 86_an demi memperkaya diri “, tandasnya sambil senyum sadis

Semoga saja saya tidak malas memperingatkan oknum nya juga anggota Kapolri yang masih menyimpang, apalagi hanya karena uang terkesan recehan,

Sampai mempertaruhkan jabatan hanya demi uang, yang pada akhirnya mencoreng nama institusi, juga sering mengambil tindakan gegabah, dengan tanpa berfikir panjang, seperti apa yang terjadi di Kanjuruan kemaren

” Kepercayaan publik itu dibentuk, bukan dibuat-buat, apalagi dengan pencitraan-pencitraan yang terjadi dilapangan, seolah ngobrol, foto, padahal gak ada 5 menit pergi ,lantas bagaimana masyarakat bisa percaya kepada polri,

Jika oknum nya saja masih memainkan kejahatan, menutupi kejahatan & bahkan berkolaborasi dengan kejahatan, memang tidak semuanya, tapi imbasnya ke semuanya”, tutupnya.

Red / mangapul / posjr

Berita Terkait

Top