IFRAME SYNC
mgid.com, 713808, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Panel menyebut, nama-nama tersebut tak diumumkan ke publik sehingga hanya ada nama Jokowi


Jakarta, posjakartaraya.com

Ketua Panitia Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) Panel Barus mengaku ada nama-nama lain selain nama Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang diusulkan dalam Musra pertama di Jawa Barat, Agustus lalu.

Panel menyebut, nama-nama tersebut tak diumumkan ke publik sehingga hanya ada nama Jokowi yang disebut-sebut sebagai pilihan yang dihasilkan dalam Musra. Musra ini sendiri disebut-sebut tak hanya dihadiri Relawan ProJo,

Tapi juga dihadiri oleh masyarakat Indonesia.
Nama-nama selain Jokowi dalam Musra
Panel menjelaskan, ada beberapa nama yang disebut dalam Musra Jokowi di Jabar.

Nama-nama tersebut seperti Wakil Ketua Umum Komisi IV Fraksi Golkar Dedi Mulyadi, kemudian Ketum Demokrat Ridwan Kamil, hingga Menko Polhukam Mahfud MD.

Bahkan menurutnya, nama Mensos Tri Rismaharini juga disebutkan dalam Musra.

“Ada Dedi Mulyadi Waketum Komisi IV, dari hasil Musra kemarin memang ada beberapa yang ada tapi gak kita umumkan, ada Bung AHY ada, Pak Mahfud ada, Bu Risma ada.

Tapi masuknya pilihan lain,” kata Panel dalam diskusi Total Politik di Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2022).

Ketua DPD Partai Demorkat Kalimantan Timur, Irwan Fecho, mencurigai kegiatan Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra), untuk menggiring opini publik agar menginginkan jabatan Presiden Joko “Jokowi” Wdiodo tiga periode.

Irwan menyebut kecurigaan itu bakal makin terbukti kebenarannya, jika Jokowi kembali diusulkan maju pada Pilpres 2024 dalam Musra kedua, yang bakal digelar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 2 Oktober 2022. Musra diyakini untuk giring dukungan ke Jokowi

Irwan menyebut jika dalam Musra kedua nanti Jokowi kembali terpilih untuk diusulkan pada Pemilu 2024, maka kecurigaannya semakin besar.

“Kalau Musra kedua nanti bakal begitu (mengusung Jokowi), ya nanti makin mengental kesimpulannya ke situ,” kata Irwan, dalam diskusi Total Politik, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2022).

Demokrat dukung Musra jika demi demokrasi
Meski ada kecurigaan, Irwan mengaku akan mendukung Musra bila diselenggarakan demi terjalinnya demokrasi di Indonesia.

Musra, menurutnya, baik dilakukan jika memang benar mendengarkan aspirasi masyarakat.

“Saya pikir Musra ini saya dukung kalau kemudian isinya membangun gagasan, menguatkan demokrasi, asal tak disisipi isu-isu,” ujarnya.

Irwan meminta agar Musra tak kembali mendorong perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi. Jika hasil Musra kedua nanti tetap mendorong Jokowi tiga periode, maka menurutnya, Musra sebaiknya dihentikan.

“Kalau proses Musra ini di Makassar kembali kemudian secara hasil itu mendorong tiga periode, lebih baik dihentikan,” tuturnya.
3. Musra kedua akan diselenggarakan pada 2 Oktober di Makassar

Sebelumnya, Ketua Panitia Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra), Panel Barus, menyebut Musra kedua akan berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 2 Oktober 2022.

“Kami akan melangsungkan Musra itu berjalan pada 2 Oktober,” ucapnya.

Relawan Jokowi juga telah mengadakan Musra Relawan di Bandung, Jawa Barat, pada Agustus 2022. Jokowi hadir langsung membuka acara Musra pertama tersebut.

Supriyadi / posjr

Berita Terkait

Top