IFRAME SYNC
mgid.com, 713808, DIRECT, d4c29acad76ce94f

MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN BOROBUDUR LALAI MENYAMPAIKAN ADANYA PELAKSANAAN IMUNISASI BIAS KEPADA WALI MURID NYA


Magelang -posjakartaraya.com

Di duga Tanpa kordinasi dan sosialisasi kepada wali murid, pihak sekolah Madrasah Ibtidaiyah telah mendapatkan Imunisasi BIAS untuk muridnya. Namun hal ini menimbulkan permasalah yang terjadi di lapangan, beberapa siswa yang sudah mendapat Imunisasi justru mengalami demam tinggi dan muntah. Bahkan ada salah satu siswa di larikan ke UGD RSU Muntilan Magelang. Masalah ini sempat di bawah ke DPRD Kabupaten Magelang oleh GPK Aliansi Tepi Barat yang di pimpin oleh Pujiyanto alias Yanto Pethuk’s untuk beraudiensi dengan Kepala DPRD dan Dinas Kesehatan, Kemenag, Disdikbud, turut hadir pula Bapak PJ. Bupati Kabupaten Magelang.

Saat awak media jurnalpolisi mengkonfirmasi hari kamis tgl 21 November 2024 kepada SH [39 th] yang beralamat di Gupit Kebonsari Borobudur salah satu orang tua siswa Madrasah Ibtidaiyah tersebut mengatakan kalau anaknya pada saat mengikuti pembelajaran mengalami demam tinggi, muntah, kejang dan pingsan. Saat itu langsung dilarikan ke RSUD Muntilan dengan Ambulance Desa di dampingi salah guru Madrasah dan juga istri saya setelah dikabari pihak sekolah. Saat bekerja saya dihubungi istri memberitahu kalau anak saya sudah dilarikan ke Rumah sakit, kata SH wali siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Borobudur. Saya langsung nyusul ke UGD dan terlihat anak sedang dalam penanganan tim medis RSUD Muntilan. Awak media ketika konfirmasi ke Kepala Puskesmas Borobudur Sedang tidak ada di tempat. Tapi informasi dari salah satu petugas TU Puskesmas Borobudur mengatakan mungkin Kepala Puskesmas sedang ke Dinas Kesehatan Kab.Magelang.

Pada saat awak media jurnalpolisi bertandang ke salah satu siswa yang menerima Imunisasi bertemu langsung dengan Kepala Sekolah Ibtidaiyah Negeri 5 Borobudur Bu Hj. Isminah, M.Pd.I dan Kepala Puskesmas Borobudur dr.Yenni bersama tim medis didampingi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Kepala Sekolah Ibtidaiyah Negeri 5 Borobudur mengatakan kepada awak media jurnalpolisi, atas kejadian ini menyampaikan permintaan maaf kepada wali murid yang menerima Imunisasi mengalami panas, kejang, muntah dan pingsan tsb. Kepala sekolah mengakui kesalahan dan kelalaiannya atas kejadian tersebut dan mengakui memang belum ada kordinasi atau sosialisasi kepada semua wali murid, namun hanya sebagian saja. Memang Surat dari puskesmas untuk Pelaksanaan Imunisasi BIAS [ Bulan Imunisasi Anak Sekolah ] sudah diterima, agar disampaikan kepada wali murid dan pelaksanaan vaksin tgl 12 akan dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Borobudur. Tapi Saat itu saya sedang ada kegiatan pembinaan pra rakernas beberapa hari dengan Kemenag Pusat, bahkan saya sudah membuat tulisan pemberitahuan agar disampaikan kepada wali murid di papan pengumuman terkait akan diadakannya Imunisasi BIAS, jelas Isminah, M.Pd.I Kepala Sekolah Ibtidaiyah Negeri 5 Borobudur.

Dalam release nya dr.Yenni Kepala Puskesmas Borobudur mengatakan, bahwa Azl [ kelas 1 ] ikut imunisasi BIAS DT di sekolah MIN 5 Borobudur pada hari Selasa tanggal 12 November 2024 dalam keadaan Sehat, tidak demam dan tidak sakit. Setelah imunisasi agak greges sedikit dan pegal dilengan, tapi setelah itu hilang keluhannya. Anak Azl tetap sekolah dan beraktifitas seperti biasa dalam keadaan sehat, tidak sakit. Pada hari Senin tgl 18 November 2024 Azl tetap masuk sekolah seperti biasa, pas jam istirahat mengeluh muntah-muntah badannya panas setelah itu kejang. Oleh orang tuanya dibawah ke perawat terdekat, disarankan langsung rujuk ke Rumah Sakit. Azl dirujuk ke UGD RSUD Muntilan, sampai di rumah sakit sudah tidak kejang, badan panas suhu 39°C. Di IGD RSUD Muntilan disarankan mondok, namun orang tua menolak karena melihat anaknya ketakutan pada saat dipasang infus. Sore hari Azl pulang, demam sudah turun kondisi membaik. Diagnosis dari dokter RSUD Muntilan adalah Kejang Demam Sederhana [KDS] pada anak karena dipicu oleh demam yang tinggi. Azl sendiri punya riwayat kejang kalau pada saat panas, terakhir kejang saat TK dan biasa diperiksakan ke dr.Indardi, S.pA. Disamping ada riwayat kejang demam, Azl juga sensitive sekali pada makanan minuman jajan. Biasanya setelah makan muntah. Riwayat sebelum panas dan muntah Azl minum es kemasan. Saat ini Azl kondisi baik, istirahat dirumah belum masuk sekolah, kondisinya sudah tidak demam, tidak muntah dan mendapat multivitamin, antipiretik/parasetamol kalau demam dan obat kejang diminum kalau kejang saja. Diagnosis terakhir dari dokter yang merawat adalah Kejang Demam Sederhana [KDS] bukan karena imunisasinya, dan bukan KIPI [Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi], kata dr.Yenni Kepala Puskesmas Borobudur.

Dr. Yenni menambahkan bahwa RTL Puskesmas Borobudur memberikan edukasi kepada orang tua Azl sebagai berikut :

1. Karena Azl ada Riwayat kejang kalau demam/panas, selalu sedia penurun panas dan termometer.
2. Makan dengan gizi seimbang, diberi asupan vitamin agar asupan makannya banyak.
3. Minum air putih yang cukup sehingga tidak mudah dehidrasi yang memicu demam.
4. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, hindari makanan,minuman jajanan yang memang memicu muntah dan demam.
5. Semoga Azl cepat sembuh, syafakallah. Segera sehat, segera sekolah dan beraktifitas lagi… Aamiin, tambahnya.

Pujiyanto alias Yanto Pethuk’s Komandan GPK Aliansi Tepi Barat mengkritik keras atas terjadinya permasalahan Vaksinasi terhadap anak didik tanpa ada kordinasi atau sosialisasi kepada wali murid terlebih dahulu. Jangan sampai terkesan anak didik sebagai percobaan, meskipun Vaksinasi itu program Pemerintah. Kalau hal ini memang ada unsur kelalaian atau menyalahgunakan wewenang, tidak segan-segan kami bawa kerana Hukum. Perlu diketahui, dua kejadian ini dibawah naungan Kemenag Kabupaten Magelang. Pertama terjadinya kasus kekerasan seksual di Pondok Pesantren wilayah Tempuran yang ke 2 kalinya dan masalah Vaksinasi Yg terjadi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Borobudur, yang di duga tidak ada kordinasi kepada wali murid lebih dahulu, tegas Pujiyanto alias Yanto Pethuk’s Komandan GPK Aliansi Tepi Barat kepada Awak media.(Red-posjr)

Berita Terkait

Top