KETUA UMUM KSDI, TAK MENGENAL LELAH, SOSIALISASI KSDI SAMPAI KE PELOSOK-PELOSOK DAERAH
Cijulang,posjakartaraya
Koperasi Satelit Desa Indonesia (KSDI) terus mengembangkan sayap bisnisnya, Kali ini setelah kunjungan ke Provinsi Banten, pengurus pusat koperasi yang bergerak dibidang teknologi jaringan tersebut menemui sejumlah pengurus regional 2 pangandaran,di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (7/6/2022).
Dalam kunjungan tersebut dihadiri langsung Ketua Umum KSDI yang baru terpilih akan Rapat Anggaran tahunan (RAT) belum lama ini,Bersama Wakil Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga, Haris Susetyo Wibowo,
Ketua Umum ksdi, memaparkan konsep KSDI yang difokuskan untuk pemberdayaan masyarakat desa terkait jaringan internet.
Dihadapan pengurus regional 2 pangandaran, ketum yang didampingi juga Sekretaris Umum KSDI, Cecep Hidayat, mengajak masyarakat desa yang memiliki jiwa enterpreneurship untuk bermitra dan bekerja bersama koperasi yang baru berdiri beberapa tahun lalu, “ujar haris
Kami menitik beratkan Bumdes-Bumdes untuk bermitra mendirikan sebuah perusahaan lokal yang bergerak dibidang digitalisasi desa, Ini penting karena seiring perkembangan jaman industri network bisa menjadi leading sektor ekonomi yang menjanjikan di setiap desa,” Ujar suntiro pria kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, tersebut.
Pangandaran, menurut Suntoro l, wilayah yang sangat strategis untuk pengembangan bisnis tersebut. Potensi wisata bahari patut didukung dengan sarana informasi teknologi yang mumpuni,
KSDI salah satu koperasi di Indonesia pertama yang berbadan hukum koperasi memiliki tiga core bisnis digitalisasi. Pertama device, yaitu terkait perangkat keras, seperti smartphone yang diberi nama Desanova. Berkolaborasi dengan sebuah perusahaan selular ternama, KSDI menawarkan sebuah telepon selular yang telah dilengkapi dengan fitur-fitur by custom yang sangat dibutuhkan masyarakat desa.
Kedua adalah network, yaitu pemasangan jaringan Internet. Dalam hal ini KSDI menawarkan mitra sebagai bagian dari bisnis to bisnis (B2B) atau menjadikan itra sebagai Internet Service Provider ( ISP) lokal.
Dimana nanti mitra bisa menjadi reseller jaringan internet masyarakat sebagai penggunanya.
Core bisnis yang ketiga adalah aplikasi. Tentunya KSDI menyiapkan tenaga-tenaga handal dalam merancang aplikasi yang dibutuhkan oleh desa sesuai penggunanya dari pemerintah desa, bumdes, maupun warganya.
Tentu saja bisnis itu hanya sebagian dari upaya membangkitkan ekonomi lokal pedesaan.
Diharapkan dari sana, KSDI bisa menambah keanggotaan koperasi. “Anggota KSDI merupakan ruh dari seluruh kegiatan. Anggota sebagai cermin dimana ekonomi gotong royong bisa diwujudkan. Dari anggota untuk anggota koperasi harus kuat dan berjalan baik. Kami membutuhkan orang-orang yang memiliki komitmen tinggi dalam berkoperasi,” tegas Suntoro.
Meskipun usia KSDI baru seumur jagung, bisnis bidang network sudah merambah ke Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. “Target wilayah lain menyusul hingga tercapainya desa berdana, berdata, dan berdaya,” tutupnya.(haris/red-posjr)