Anak Buah Kapal (ABK) KM Raja Muda Jaya akhirnya ditemukan oleh unsur SAR gabungan setelah terjatuh dari kapal.
TIM SAR GABUNGAN TEMUKAN NELAYAN YANG TERJATUH DARI KAPAL DALAM KONDISI MENINGGAL DUNIA
Tangerang – posjakartaraya.com
Warga yang anaknya sempat hilang kini sudah mulai sadar, bahwa mati tak akan hidup lagi.
Bahkan ia, sudah mulai reda, bahwa ia mengakui musibah padti siap orang mengalami.
Apalagi orang yang disayangi menghilang tampa ia tak diduga-duga.
Menurut informasi, bahwa anak Buah Kapal (ABK) KM Raja Muda Jaya akhirnya ditemukan oleh unsur SAR gabungan setelah terjatuh dari kapal pada sabtu (24/6) di Perairan Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten.
Korban yang bernama Tommy Ade Saputra (18) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada radius 10 meter dari lokasi kejadian.
Tim SAR gabungan menerima informasi dari kapal nelayan bahwa jasad korban terlihat mengambang dan terlentang di perairan pada minggu (25/6) sekitar pukul 12.00 WIB.
“Korban siang ini kita temukan kemudian langsung dievakuasi menuju pelabuhan cituis untuk selanjutnya dibawa menuju rumah duka untuk proses selanjutnya.” tegas Fazzli, S.A.P., M.Si., Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR.
Dirinya juga mengatakan bahwa upaya pencarian kembali dilanjutkan pada minggu (25/6) pagi tadi dengan melibatkan 50 personil gabungan yang terdiri dari Kantor SAR Jakarta.
Pos TNI AL Pelabuhan Cituis, Pos TNI AL Tg.Pasir, KSOP Cituis, Polsek Teluk Naga, Koramil Teluk Naga.
SAR MTA, DMC Dompet Dhuafa, Nelayan serta masyarakat setempat.
Pencarian pada hari ini dilakukan dengan melakukan penyisiran di atas permukaan air menggunakan perahu karet.
Kapal Patroli TNI AL, dan juga perahu nelayan hingga radius 4 NM (Nautica Miles) dari lokasi kejadian.
Diketahui korban bernama Tommy Ade Saputra (18) tenggelam setelah mengalami kejang-kejang di atas KM Raja Muda Jaya yang sedang melakukan perjalanan pulang dari mencari ikan menuju Pelabuhan Cituis pada sabtu (24/6) sekitar pukul 06.00 WIB
Warga juga sudah mulai ada reda dan tentang was-was kini sudah mulai terlihat sayup.
“Sudah ketemu, kini dalam keadaan meninggal, berarti hatii juga sudah mulai renda dan tangisan sudah terlihat rendah”, katanya Nurhati tetangga.
Kata Nurhayati, sebelum orang tua mereka sejak anaknya menghilang dan tidak ada, nagisnya tak henti-henti.
HUMAS KANTOR SAR JAKARTA / POSJAKAR