IFRAME SYNC
mgid.com, 713808, DIRECT, d4c29acad76ce94f

PROGRAM ASPIRASI EMAK-EMAK AKAN TERUS MENYERAP DAN BERSILATURAHMI DENGAN BERBAGAI TOKOH MASYARAKAT


 

Sumenep,posjakartaraya.com

Pandemi Treaty akan diserukan oleh WHO dalam waktu dekat yang melibatkan jadi sponsor utama yang bertajuk “Strengthening in the Pacific”. Ketika itu hadir Menlu RI, Retno L.P. Marsudi, juga Menteri Kesehatan Samoa, Hon Valasi Laupitofanua To’omaga Tafito Selesele, Permanent Secretary Kamludag Kepulauan Solomon, Collin Beck, Dr. Paula Vivili, Deputy Derector General Science and Capability, Pacific Community, Profesor Michael Baker dari Otago University dan Bruce Amstrong CEO Aspen Medical Australia dalam rangkaian diskusi kesehatan The 2nd Pacific Exposition yang digelar Forum Diskusi Kesehatan dunia secara virtual, 28 Oktober 2021.

Aspirasi Emak-emak Indonesia yang dikomando Wati Imhar Burhanudin menyambangi Dr. Siti Fadilah Supari pads 6 Maret 2024 di kediaman Mantan Menteri Kesehatan itu yang pernah mendekam di penjara akibat membongkar konspirasi lembaga besar bernama Namru dari Amerika Serikat beberapa tahun silam hingga akhirnya berakhir dengan hebohnya pandemi Covid -19 yang meluluh lantak tatanan kehidupan di Indonesia.

Pada akhir 2023 dan awal tahun 2024, toh sempat heboh dan meresahkan juga penyebaran nyamuk Wolbachia yang juga sempat meresahkan serta mengganggu konsentrasi warga masyarakat untuk memenuhi hajat hifup yang semakin berat dan mencekik.

Untuk menyikapi dan mengantisipasi isu tersebut, Aspirasi Emak-emak Indonesia mencari informasi yang bisa lebih meyakinkan sambil mengusung masalah Anti Islamophobia yang dijadikan resolusi formal oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 15 Maret 2022, namun tidak mendapat apresiasi yang memadai dari pemerintah maupun rakyat Indonesia, apalagi hendak dimasukkan dalam kalender dan hari libur nasional untuk memonumentalkan sejarah umat Islam yang telah mendapat perhatian dunia internasional tersebut.

“Bagi kami dari Aspirasi, tentang resolusi PBB “Anti Islamophobia” ini merupakan bukti sejarah bagi umat Islam yang tidak boleh diabaikan, sebagai bukti nyata dari “kemenangan umat Islam secara spiritual atas moral, bahwa Islam itu sungguh mengusung rahmatan lil alamin” ungkap Wati Imhar Burhanudin di Posko Utama Aspirasi, Menteng, Jakarta, Rabu petang, 6 Maret 2024.

Skenario pandemi yang bakal muncul lagi itu, imbuh Wati Imhar Burhanudin adalah pandemi Treaty yang diklaim lebih jahat, lebih dahsyat daya bunuhnya bagi manusia ketimbang pandemi lain, sehingga kelak saat diberlakukan perlu peraturan yang ketat untuk membatasi gerak manusia untuk melakukan aktivitas hidupnya sehari-hari guna memenuhi kebutuhan pokok.

“Pendek kata, seru sekali deh”, kata Wati Imhar Burhanudin dalam nada seloroh, khas gaya Emak-emak yang menjadi trend di perkumpulan Aspirasi yang kini terus berkembang merambah beragam sektor kegiatan maupun waliyah aktivitas organisasi.

Jadi pandemi yang bakal muncul dalam waktu dekat ini jelas akan menjadi ancaman bagi warga masyarakat yang melakukan pelanggaran pada aturan yang kelak akan diberlakukan secara ketat itu, tandas Wati Imhar Burhanudin seraya memapar rencana aksi yang akan segera dilakukan dengan seruan umum dalam skala nasional dan internasional apa yang perlu dan harus dilakukan bersama Aspirasi.(Red-posjr)

(Jacob ereste taman Sumenep, 6 Maret 2024)

Berita Terkait

Top