IFRAME SYNC
mgid.com, 713808, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Pengrusakan hp berisi barang bukti oleh pelaku pengeroyokan dan dugaan oknum polisi melanggar pidana.


Sumbar, posjakartaraya.com

Keributan pengeroyokan di kafe Pulau Punjung korban terintimidasi di paksa damai.

Pengrusakan hp berisi barang bukti oleh pelaku pengeroyokan dan dugaan oknum polisi melanggar pidana.

Oknum polisi dan pelaku pengeroyokan rusak hp milik pelapor Toni yang berisi rekaman bukti pengeroyokan di kafe Pulau Punjung.

Viral vidio pengeroyokan di kafe Pulau Punjung hp milik Toni yang merekam kejadian di rusak pelaku bersama oknum polisi. Toni dan korban Jenius di paksa tanda tangan damai.

Viral vidio keributan di Kafe pulau punjung menyisakan luka mendalam bagi korban Jenius Laia yang di keroyok oleh beberapa orang.

Korban masih merasakan sakit akibat di pukuli beberapa orng justru malah di laporkan oleh pengeroyoknya ke Polsek ujar Toni rekan korban Jenius Laia.

Kejadia hari Minggu 02/07/2023 pukul 03:00 wib di Kafe Pulau Punjung. penganiayaan dan pengeroyokan terhadap (Jenius Laia)
dekat jembatan pasar lama pulau punjung, kabupaten Dharmasraya, provinsi Sumatera barat. Didug kafe tersebut tidak ada ijinya dari pemerintah daerah makanya di bek up oknum aparat.

Athia jurnalis yang ikut memantau kegiatan kafe bersama Toni melalui SMS WhatsApp mengirim ke awak Media berupa rekaman Video dalam keributan dan pengeroyokan terhadap korban Julius.

Ketika korban di kroyok di pukuli di tendang berapa orang
Dalam Vidio Bagaimana ini Pak,” orang kita Nias dipukuli Secara di keroyok di Kafe di pulau punjung, Ujarnya malam itu.

pukul 03:00 wib Jelang Subuh ada keributan di Sebuah Ruangan karaoke
Saya videokan ketika ada keributan dan pengkeroyokan terhadap teman saya Jenius Laia.

Selesai saya vidiokan langsung saya kirim ke teman wartawan supaya dokumen tersimpan.

Saya langsung melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian Polsek pulau punjung sambil saya tunjukkan ke pihak kepolisian rekaman video melalui HP saya, dan dua (2) Oknum Polisi langsung bersama kami ke TKP malam itu juga, ungkap (Toni) kepada awak media ini melalui telepon selulernya.

Pihak yang ku laporkan pun yang diduga pelaku penganiayaan secara pengeroyokan terhadap jenius Laia, mereka pun melapor juga, sama-sama kami melapor” ujar Toni, di kantor polisi.

“Sesampainya kami bersama-sama di ruang sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) Polsek pulau punjung,
Di situ pun ada salah satu di antara nya diduga pelaku inisial (Deni) beliau juga melapor dan Saat itu Deni mengambil hp-ku dengan paksa, dokumen kejadian yang ada di hp setelah ditonton video kejadian di hapus ketika di kembalikan hp dalam ke adaan rusak entah diapainya,
Jelasnya Toni.

Salah satu oknum Polisi berbadan gemuk biasa di oa ggil (Ambon) itu Rambutnya pirang, baju nya yang Tertulis SABHARA pada photonya Saat Perdamaian itu Pada Saat itu, Beliau memanggil (Deni) di samping ruangan Polsek.

Karna hp ku Sudah Rusak saya datangi lagi beliau di tempat mereka ngobrol bersama Oknum polisi tersebut, kuceritakan tentang kejadian pada hp-ku dan oknum polisi itu mengambil hp-ku pada saat itu sekira pukul 04:00 wib Pagi hari nya Minggu sekitar pukul 07:00 wib Saat dipulangkan oleh oknum polisi itu terlihat hp-ku sudah hilang semua dokumen yang ada bahkan seluruh nomor telepon dalam hp-ku tersebut hilang semua”kesalnya Toni. Ternya di hapus semua lewat imae.

Hp sudah di rusak Toni di paksa damai. Bagaimana ini Pak hia, masalah ini mau tidak mau lagi sudah kami terima saja perdamaian nya,

Yah bagaimana lagi tidak kami terima karena sesampai nya Kami di Ruang Polsek pulau Punjung Sempat di Rusak hpku dan semua dokumen di hp-ku, hilang semua oleh Salah Satu Oknum Polisi itu Saya lihat hp-ku Sudah Hilang semua bahkan nomor-nomor telepon Pun ikut hilang semua. ujar pemilik Toni.

“Pihak yang ku laporkan pun yang diduga pelaku penganiayaan secara pengeroyokan terhadap jenius Laia, mereka pun melapor juga, sama-sama kami melapor” ujar Toni,

“Gegara HP saya rusak akan itu ragu lagi meneruskan laporan tersebut sehingga kami pun tinggal iya-iya saja. sedangkan surat perdamaian itu pun tidak ada dibacakan kepada kami.

Kami pun disuruh oknum polisi untuk menandatangani surat perdamaian tersebut dan sudah kami lakukan, pihak kami pun pada saat itu tidak ada yang tau siapa yang terlapor dan pelapor.

Adapun yang dikatakan dibayar 200ribu kepada (jenius Laia) karena bajunya koyak-koyak saat kejadian, itupun belum jadi diberikan uang yang 200 ribu itu kepadanya” pungkasnya Toni.

Korban jenius Laia ketika dikonfirmasi melalui No tlp pribadinya memgatakan. tidak tahu Pun siapa yang terlapor dan pelapor, yang jelas saya dikeroyok mereka pada malam Minggu itu (02/07/2023) sekira pukul 03:00 wib, banyak kenak tumbuk badanku mukaku Sampai bengkak, sambil mengirim photo nya kepada awak media ini sebagai bukti.

“Saya tidak kenal nama mereka, mungkin teman saya (JK) yang tau coba saja tanya ke beliau, sedangkan ganti bajuku saja yang koyak-koyak saat kejadian itu, katanya mau di bayarkan tapi belum ada jadi dikasih, jangankan uang berobat saya jelas jenius Laia.

(JK) Melalui SMS WhatsApp membenarkan kejadian tersebut sambil menjelaskan nama-nama diduga pelaku:

Bernama Deni, Rados, Eko.
Dan dirinya pun tidak tau jelas siapa terlapor atau pelapor melalui surat perdamaian saat di ruang Polsek pulau punjung malam itu,
Ujar Jk.

Aawak media konfirmasi lewat wapsab Kapolsek (SPKT) Polsek pulau punjung inisial (iin C) melalui SMS WhatsApp miliknya: jawab Singkat,”bapak ke kantor saja nanti. Awak media mengkonfirmasi ke Wakapolsek pulau Punjung inisial (Khaidir) melalui SMS WhatsApp miliknya.

Jawabnya sudah aman rekan-rekan, sambil mengirim bukti link berita terkait perdamaian kejadian tersebut dan Karna terlihat oleh awak media, Yang terlapor (Jenius laia) dan pelapor (Deni), akan itu awak media sambil izin bertanya apakah yakin Pak Wakapolsek bahwa sudah sesuai dengan peristiwa kejadian tentang perdamaian ini.?

Dan sampai tertayang pemberitaan ini belum dapat terjawab oleh Pak wakapolsek.

Penulis. athia / arfaiz / posjakart

Berita Terkait

Top