Pembunuhan terjadi tanggal 22 Agustus sekitar pukul 21.50 WIT di kawasan SP 1, Distrik Mimika Baru
Jakarta, posjakartaraya.com
Pihak polisi Papua untuk menangkap penjahat bersenjata di Timika agak sulit mengungkap kasus pembunuhan.
Karena penjahatnya bersenjata lengkap, dan mereka terus melakukan pada penjahat bersenjata.
“Pihak aparat terkait juga susah memberantas penjahat bersenjata, karena pihak pemerintah pusat belum ada upaya penyelesaian kasus kesenjangan sosial”, kata Dr. Darwin Arman, S.IP, M.Si fakultas Pemerintah di salah satu dosen di jakarta.
Soal kematian 10 orang tidak luput dari penjahat yang bersenjata, karena ia masih di dukung oleh orang asing.
Menurut Dirkrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani mengakui, dari hari pemeriksaan terungkap pelaku pembunuhan terhadap empat warga sipil di Timika dilakukan 10 orang termasuk enam anggota TNI-AD.
Dari 10 orang pelaku seorang diantaranya masih buron yaitu RMH, sedangkan sembilan pelaku yang sudah ditahan di Mapolres Mimika dan Sub Pomdam XVII Cenderawasih di Timika.
RMH merupakan salah satu otak pembunuhan yang terjadi Senin malam (22/8), jelas Dirkrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani di Papua, Selasa. Dikutip Antara.com
Dirkrimum Polda Papua yang mengaku sedang berada di Timika, mengatakan, dari empat korban baru ditemukan tiga jasad yang kondisinya tidak lengkap.
Saat ini tim SAR gabungan sedang melakukan pencaharian mengingat jasad yang ditemukan tidak lengkap karena jasadnya dimutilasi.
Keempat warga yang menjadi korban pembunuhan yakni Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Leman Nirigi dan seorang korban lainnya belum diketahui identitasnya.
Pembunuhan terjadi tanggal 22 Agustus sekitar pukul 21.50 WIT di kawasan SP 1, Distrik Mimika Baru, dan jasad korban dibuang di sekitar sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka.
Dono / SAE / Deni / postj