Dr.Bernard B Birvan Siagian SH.MH, Benang Merah Kekuasaan POLITIK dan KORUPSI
Jakarta, posjakartaraya.com
Dr.Bernard B Birvan Siagian SH.MH dari Gakorpan PorosNusantara san aktivis nebgatakan, Maka Benang Merah Korupsi makin menggigit di Poros Nusantara sebagai Dampak Akibat Lemahnya Lembaga Anti Rasuah Indonesia yang diamanahkan, senin (25/04)
Reformasi Rakyat dan Mahasiswa BEM Seluruh Indonesia karena hal itu mengulangi sejarah Korupsi Tirani 32Tahun Rezim Orde Baru .Untuk 100tahun Bela Negara .Bela OANCASILA.Era 100Tahun Proklamasi TheFoundingFather BK.BH Era Kebangangkitan Indonesia Jaya Indonesia Makmur Merdeka
“Artinya PorosNusantara Leading didepan didalam mensuport Setiap Kasus Pemberantasan Korupsi di seantero Poros Nusantara .agar dapat mematahkan “KongKalikong”.Antara Kekuasaan dan Korupsi”, katanya .
Dampak nya bagi masyarakat didalamTingkat Kepercayaan Publik menilai Wacana Kinerja KPK.dibawah kepemimpinan Komjen Pol DR.Firly Bahuri .yang sering kali berlari ditempat (STAGNAN).DrBernard .PengamatPolitik Gakorpan PorosNusantara .
Di dunia ini ada tiga, Tahta, penguasa, orang kaya. Mungkinkah didalangi oleh lingkaran kekuasaan dan korupsi yang sama yang secara terbuka menyatakan keberadaan mereka…?Akankah ada yang menyebut dalang itu dan kaki tangannya.
Ya, begitulah yang membawa kita satu langkah besar ke belakang dalam rantai sebab akibat? Antara 1914 dan 1945 sekitar 100 juta orang Eropa mati karena sebab-sebab politik: perang, genosida, pembersihan, kelaparan yang direncanakan, dan yang lainnya.
“Itu akan menjadi jumlah kematian luar biasa di mana saja dan kapan saja. Itu terutama menyerang di Eropa, yang selama empat ratus tahun sebelumnya, secara kolektif menaklukkan sebagian besar dunia dan membentuk kembali cara manusia memikirkan dirinya sendiri”, katanya.
Bahwa hubungan sebab-akibat ada, Semua fenomena..sama sekali tidak meniadakan hubungan sebab akibat karena hasil tertentu. Oleh karena itu, perlu untuk menguji hubungan sebab akibat tertentu dalam perspektif yang lebih luas.
Narasi coevolutionary dengan gigih berusaha untuk mengungkapkan pengaruh timbal balik yang saling menguntungkan antara dua (atau lebih) domain yang diminati: misalnya, bagaimana adaptasi birokrasi tertentu mempengaruhi perekonomian,
Bagaimana perubahan ekonomi selanjutnya memberi umpan balik kepada birokrasi, dan seterusnya, dalam zigzag rantai sebab akibat. Secara khusus, akun coevolutionary yang berguna harus menunjukkan mengapa lembaga atau strategi tertentu dipilih pada waktu yang ditentukan dan apakah pilihan ini terus sesuai dengan lingkungan di periode berikutnya.
Untuk kepentingan pembaca umum, saya membuat diskusi metodologis saya ini singkat. Untuk elaborasi, merinci prosedur pengumpulan data saya, menyoroti desain kerja lapangan dan pertanyaan wawancara untuk mendokumentasikan perubahan di berbagai domain kelembagaan dan seiring waktu.
Logika analisis koevolusi sangat mudah: susun sifat-sifat domain yang dipilih selama beberapa periode waktu dan kemudian periksa pengaruh perubahan dalam satu domain terhadap perubahan di domain lain di setiap persimpangan.
Secara lebih konkret, saya mengikuti empat langkah dasar:
1. Identifikasi dua (atau lebih) domain signifikansi.
2. Identifikasi periode waktu analisis yang signifikan.
3. Identifikasi sifat dominan setiap domain dalam periode yang signifikan.
4. Identifikasi mekanisme saling pengaruh di persimpangan yang signifikan.
Meskipun logika analisisnya langsung, kerja keras terletak pada penerapan langkah-langkah ini dan mengumpulkan data untuk memetakan jalur coevolutionary. Sebagai permulaan, mengukur perubahan kualitatif lintas domain institusional,
“lintas wilayah, dan seiring waktu adalah tugas yang berat dalam konteks nasional apa pun, belum lagi di negara-negara berkembang dan otoriter, di mana ada beberapa set data siap pakai dan tepat untuk diunduh”, unjarnya
hyenry/posjr.