IFRAME SYNC
mgid.com, 713808, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Minyak Goreng mengatui para ibu-ibu, kini parab petani akan ambruk, bila minyak goreng Luar negeri masuk ke Indonesia


Jakarta, posjakartaraya.com

Dengan adanya minyak goreng harga biasa 1 liter kini menjadi 24,000, dari 2 liter menjadi 48,000 dan ada juga 53,000. Ini membuat para ibu-ibu mengeluh belum di tambah BBM naik harga permax 9,500, keni menjadi 12,500, minggu (24/04)

Pada hal, kebutuhan minyak goreng untuk indonesia dengan harga 12,000/liter sudah stabil, ini ada kemungkinan minyak goreng di naikan 2 kali lipat harga biasa.

Ini akan berpengaruh pada ekonomi masyarakat menengah kebawah, pada hal pemgeluaran para ibu-ibu di rumah samangkin tinggi.

“Untuk menaikan Minyak Goreng ini di pacuh barag laur mau masuk ke indonesia dengan harga 24,000/liter bisa nmasuk ke indonesia,

Jika minyak goreng di bawah harga 12,000/liter kemungkinan minyak goreng luar negeri tidak bisa masuk”, katanya Ny. Nutanama, SE, ME

Sejumlah emiten sawit dan sahamnya diprediksi terimbas rencana Presiden RI Joko Widodo untuk menghentikan ekspor bahan baku minyak goreng seperto minyak kelapa sawit (CPO).

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, hal ini akan sedikit banyak berpengaruh pada kinerja keuangan emiten terkait.

“Kalau misalkan dari pandangan kami, sebetulnya selama masih memenuhi DMO emiten masih bisa meningkatkan kinerja pendapatan.

Tapi dengan ini kan pendapatan jadi kurang optimal, dan nett margin-nya akan agak tertekan, kinerjanya akan agak kurang optimal,” jelasnya kepada Bisnis, Minggu (24/4/2022).

Nafan mengatakan cukup mengapresiasi langkah pemerintah ini, untuk memberantas mafia minyak goreng dan menstabilkan harga CPO sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat dan menikmati momentum pemulihan ekonomi.

Namun, menurutnya ekspor CPO punya peran besar untuk Indonesia, terutama dengan harga CPO yang masih dalam tren kenaikan serta adanya gangguan tenaga kerja di Malaysia.

“Kalau dimanfaatkan dengan baik ini bisa bisa mendatangkan devisa, dan perusahaan bisa meningkatkan average selling price [ASP]. Apa lagi, CPO tak hanya dibutuhkan negara lain untuk minyak goreng, tapi juga dipakai untuk substitusi energi yang reliable, murah, dan menarik,” imbuhnya.

henry/posjr

Berita Terkait

Top