BERHATI-HATILAH MALING BIDIK GEDUNG-GEDUNG SEKOLAH
Tangerang kab, posjakartaraya
Sekolah menjadi incaran maling. Dalam sebulan belakangan in, dua SDN dibobol maling. Minggu (10/4/2022) dini hari, maling masuk ke gedung SDN Sukatani 7. Uniknya, pelaku hanya mengambil tabung gas 3 kg. Sebelumnya, Jumat (18/3/2022), dini hari SDN Sukamamah 2 yang dibobol maling. Pelaku mengambil televisi dan Infocus. Aksi pembobolan kedua sekolah tersebut terekam kamera CCVT.
Dalam rekaman CCTV SDN Sukatani 7, wajah pelaku sempat terekam dengan jelas. Seorang pria memakai sweater beresleting warna hitam, kaos putih dan celana panjang hitam. Sedangkan satu orang lagi memakai kaos sepak bola dengan nomor punggung delapan dan celana pendek hitam.
Hendri, Guru SDN Sukatani 7, menjelaskan komplotan maling merusak kunci dan gembok pintu ruangan kelas 5. Setelah itu, pelaku merangsek masuk ke ruangan kelas 2 dan ruangan guru.”ujarnya
Keberadaan ruangan kelas 5, kelas 2 dan ruangan guru bersebelahan. Jadi, setelah berhasil masuk dari ruangan kelas 5, mereka bongkar pintu sekat antar ruangan yang terbuat dari triplek,” jelasnya, kepada media posjakartaraya
Hendri menyebutkan, tidak melaporkan peristiwa pembobolan SDN Sukatani 7 ke Polsek Rajeg. Sebab menurutnya, komplotan maling hanya mengambil tabung gas 3 kilogram.
Bukan kali ini saja komplotan maling membobol sekolah. Pada Senin (21/3/2022) lalu, SMKN 5 Kabupaten Tangerang di Mauk Barat, Kecamatan Mauk, harus kehilangan 17 unit komputer dan 2 laptop. Pelaku beraksi pukul 02.00 WIB dini hari. Anehnya, kunci dan gembok ruangan tidak ada yang rusak. Ini kali kedua sekolah tersebut dibobol maling.
Dalam rekaman CCTV terlihat pelaku 3 pria. Dua memakai celana pendek dan satu lagi memakai celana panjang digulung di bawah lutut. Wajah mereka tidak terlihat jelas. Satu pria masih me makai helm. Dua orang lagi memakai penutup kepala. Mereka hanya membawa komputer jenis All In One, komputer yang tidak ada CPU. Isi perangkat CPU menyatu dengan layar monitor.
Kepala SMKN 5 Kabupaten Tangerang Kamsono menjelaskan, pelaku mengambil 12 komputer di ruang laboratorium Teknik Komputer Jaringan (TKJ), di lantai dua. Lalu, empat komputer di ruangan kesiswaan, di lantai satu. Satu komputer di ruangan wakil kepala sekolah juga disikat. Dan dua laptop di ruangan Lembaga Sertifikasi Profesi, di lantai satu, juga dibawa kabur.
Total yang hilang 17 komputer tipe All In One dan 2 laptop,” kata Kamsono. (Asri daulay/red-posjakartaraya)